Awali Sehat Dengan Berjalan-Jalan di Taman

Family walking in a park
(c) Google

Selain berfungsi menjadi paru-paru kota, taman juga memiliki fungsi yang lain seperti rekreasi, relaksasi dan kemudian untuk menjaga kebugaran tubuh dengan melakukan olahraga. Berbagai macam olahraga juga dapat dilakukan di taman tetapi yang paling umum dan mudah dilakukan adalah dengan jalan-jalan biasa.

Lebih dari 50 penelitian selama lima tahun terakhir mengenai berjalan-jalan di taman selama kurang lebih 30 menit dalam sehari dapat mengurangi dan menangkal 25 macam penyakit seperti diabetes, darah tinggi, mengikisnya persendian tulang dan lain-lain. Berikut manfaat-manfaat dari berjalan-jalan di taman yang dapat membuat Anda lebih sehat:

Mengurangi Berat Badan

Dari penelitian tersebut orang yang memiliki berat badan di atas 60 kilo dapat membakar kalori hingga 150 kalori dengan hanya berjalan selama 30 menit.

Menangkal Polip

Ada penelitian baru mengatakan bahwa dengan melakukan olahraga secara teratur tiga kali lebih besar menangkal salah satu gejala kanker, yaitu penumbuhan lapisan daging bernama polip.

Mengurangi Resiko Penyakit Jantung

Karena berdasarkan penelitian yang di dapat, 37% penyebab orang terkena penyakit jantung adalah kurangnya tubuh melakukan aktivitas. Dengan berjalan di taman tubuh akan mendapatkan pergerakan yang seharusnya dilakukan setiap harinya.

Meningkatkan Kualitas Hubungan Dengan Pasangan

Senior couple in park
(c) Google

Beraktivitas di taman dapat dilakukan denga pasangan atau anggota keluarga lain. Dimana hal tersebut tidak hanya mempererat hubungan satu sama lain. Dengan hubungan baik kualitas hidup pun akan meningkat.

 

 

Mencegah Alzheimer

Dengan berjalan 1,6km per hari otak kita dapat mencegah kemungkinan mendapatkan penyakit dementia atau Alzheimer sebanyak 50% di masa tua nanti.

Meningkatkan Imunitas Tubuh

Beraktivitas seperti berjalan- jalan setiap harinya akan meningkatkan hormon tubuh untuk menangkal segala penyakit umum seperti flu, batuk dan lain-lainnya.

Stop Labeling!

g

labeling 1
Credit: thefastfoodie.com.au

Trend pola makan dan gaya hidup sehat sedang digandrungi oleh banyak orang. Namun ternyata banyak orang yang mempunyai konsep yang salah tentang hal tersebut. Kebanyakan dari mereka menganggap bahwa hidup sehat hanyalah sekedar pola makan sehat yang diterapkan dikehidupan sehari-hari. Padahal, gaya hidup yang sehat lebih dari sekedar itu.

Selain persepsi yang salah terhadap gaya hidup sehat, orang-orang mulai menggunakan label tertentu untuk dirinya sendiri ataupun orang lain. Label yang dimaksud di sini adalah jenis pola makan sehat yang dianut seperti raw vegan, sugar-free, dairy-free, gluten-free, dan berbagai macam label pola makan lainnya.

Labels yang digunakan membuat orang menerapkan pola makan yang tidak fleksibel dan terkadang justru tidak sesuai dengan tubuhnya. Sinyal-sinyal dari tubuh dihiraukan demi pengakuan atas label tertentu. Dilansir dari deliciouslyella.com, Ella Woodward, seorang penganut gaya hidup dan pola makan dan author dari sebuah buku resep makanan sehat, mengatakan bahwa pola makan sehat bukanlah sekedar diet dan terkadang labels membuatnya terkesan seperti itu.

labeling
Credit: foodinsight.org

Ella Woodward menjelaskan bahwa setiap orang mempunyai tubuh, gen, gaya hidup, cita rasa dan riwayat kesehatan yang berbeda-beda jadi tidak mungkin manusia menyamankan gaya dan pola makan hidup sehat orang lain dengan dirinya. Setiap orang harus mencari dan menyadari gaya dan pola makan hidup sehatnya masing-masing sesuai dengan tubuhnya, maka itu penting untuk peka dan mendengarkan sinyal-sinyal yang diberikan tubuh.

Pola makan yang kaya akan buah-buahan segar, kacang-kacangan, sayuran, serat, dan rendah gula akan memberikan manfaat bagi manusia baik untuk kesehatan fisik ataupun mental. Tetapi setiap orang tetap harus menemukan cara yang tepat untuk menerapkan gaya hidup sehat itu sesuai dengan tubuhnya masing-masing.

Ella mengakui ia senang memotivasi orang untuk hidup lebih sehat dengan mencintai dan merawat tubuhnya dengan baik. Tetapi hal yang ia lebih inginkan adalah agar orang-orang menemukan gaya hidup dan pola makan yang membuat orang tersebut bahagia. Umumnya ketika orang sedang menerapkan pola makan sehat dengan berbagai label nya tersebut, ia akan merasa sangat bersalah ketika mengkonsumsi makanan yang tidak sesuai dengan label yang ditaruh terhadap dirinya. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan antara kesehatan pikiran dan tubuh.

Ketika orang-orang mulai mengkotak-kotakan gaya hidup dan pola makan sehat yang dianut, mereka percaya bahwa dengan mengkonsumi apa yang diperbolehkan dan tidak mengkonsumi yang dilarang maka mereka akan merasa bahagia. Sebaliknya, mereka akan merasa terbatas dan stress karena aturan-aturan yang dibuat. Belum lagi ketika orang tersebut merasa gagal ketika melanggar aturan makan.

labeling 2
Credit: theblondevegan.com

Saran yang diberikan Ella adalah agar orang-orang tidak langsung merubah gaya hidup dan pola makan secara drastic hanya untuk menaruh label tertentu pada dirinya. Temukanlah gaya hidup dan pola makan sehat yang membuat anda bahagia dan sesuai dengan tubuh anda. Jangan bebani pikiran anda dengan larangan-larangan atau aturan-aturan tertentu.

Sumber: deliciouslyella.com

 

 

Karbohidrat adalah Musuh bagi Tubuh. Benarkah?

 

Ketika menerapkan pola makan sehat untuk menurunkan berat badan ataupun demi tujuan kesehatan lainnya, karbohidrat selalu mendapat reputasi yang buruk. Hal tersebut dikarenakan efek konsumsi karbohidrat yang meingkatkan gula darah. Tetapi ternyata tidak semua karbohidrat itu ‘jahat’. Justru karbohidrat bisa membantu anda untuk hidup lebih sehat.

Dilansir dari dailymail.co.uk, Gwyneth Paltrow mengakui bahwa ia tidak mengkonsumsi karbohidrat seperti nasi, roti, pasta, dan lain-lain. Pola makan ini bukan hanya diterapkan pada hidupnya sendiri, tetapi juga pada anak-anaknya. Di buku tentang kesehatan yang ditulis olehnya, dikatakan bahwa setiap ahli gizi, dokter, atau orang yang peduli kesehatan menyimpulkan bahwa gluten di karbohidrat tidak baik untuk system kerja tubuh. Walaupun begitu, ia mengakui bahwa dengan ia dan keluarganya merasakan sensasi ‘lapar’ setiap setelah makan. Sensasi tersebut dikarenakan tubuhnya yang tidak mendapatkan asupan karbohidrat.

It's All Good: Delicious, Easy Recipes That Will Make You Look Good and Feel Great
Buku Resep oleh Gwyneth Paltrow                             Credit: dailymail.co.uk

Status Gwyneth Paltrow sebagai seorang public figure dan selebriti terkenal membuat pemahaman mengenai karbohidrat ini meluas dan memunculkan berbagai pro dan kontra.

Berbeda dengan Gwyneth, Kayla Itsines, seorang instruktur fitness dari Australia mempunyai pemikiran sendiri terhadap karbohidrat. Di artikel yang tersedia pada websitenya dikatakan bahwa tidak seharusnya karbohidrat menjadi musuh ketika menjalankan pola hidup sehat karena tubuh membutuhkannya.

Selain memberikan anda stamina dan tenaga untuk berolahraga dan menjalankan aktivitas sehari-hari, karbohidrat juga merupakan ‘makanan’ utama otak yang membantu anda untuk mempunyai tingkat konsentrasi yang baik. Kayla mengibaratkan karbohidrat seperti bensin untuk sebuah mobil. Tanpa bensin, sebuah mobil tidak akan mampu berfungsi sebagaimana mustinya.

karbohidrat2
Kayla Itsines                                          Credit:coach.ninemsn.com.au

Kayla menjelaskan bahwa karbohidrat mendapatkan reputasi yang buruk karena karbohidrat punya pengaruh besar terhadap tingkat produksi insulin. Ketika anda mengkonsumsi karbohidrat, gula darah meningkat dan tubuh akan memproduksi insulin untuk menurunkan tingkat gula darah dengan menyimpan karbohidrat. Insulin akan menyimpan karbohidrat dalam jaringan sel tubuh dan ketika sudah tidak ada lagi tempat untuk menyimpan karbohidrat, insulin akan menempatkan karbohidrat ke daerah lain dalam tubuh yang akhirnya menjadi lemak jika tidak digunakan sebagai energi saat beraktivitas dan berolahraga.

Pada dasarnya karbohidrat memang dibutuhkan untuk tubuh tapi dengan takaran dan jenis yang sesuai. Jenis-jenis karbohidrat yang dianjurkan adalah karbohidrat yang mempunyai glikemik indeks yang rendah dan tinggi serat seperti roti gandum, beras merah, kacang-kacangan, dan sayuran. Serta usahakan untuk mengkonsumi karbohidrat ‘baik’ dengan protein dan sumber lemak baik.

Jadi, janganlah takut untuk mengkonsumsi karbohidrat!

karbohidrat3.jpg
Credit: pureformfitness.co.uk

Sumber:

kaylaitsines.com

dailymail.co.uk

Apa itu Wellness?

Istilah wellness pertama kali digunakan oleh seorang dokter di Amerika Serikat bernama Halbert L. Dunn, USA. Pada tahun 1961, beliau mempublikasikan sebuah booklet berjudul “High Level Wellness”.

Wellness VS Health

Banyak orang seringkali salah mengartikan kata “wellness”. Tidak jarang arti wellness disamakan dengan arti “health” atau “kesehatan”. Berikut adalah beberapa definisi wellness.

“(Wellness is) the integration of mind, body and spirit. Optimal wellness allows us to achieve our goals and find meaning and purpose in our lives. Wellness combines seven dimensions of well-being into a quality way of living. Overall, wellness is the ability to live life to the fullest and to maximize personal potential in a variety of ways. Wellness involves continually learning and making changes to enhance your state of wellness. When we balance the physical, intellectual, emotional, social, occupational, spiritual, and environmental aspects of life, we achieve true wellness.” – The University of East Carolina.

Dalam blog Ratih Arruum Listiyandini, M.Psi., Psi (Psikolog lulusan master psikologi klinis dari Universitas Indonesia) berjudul “Mind and Body Wellness”, tertera bahwa Wellness diartikan sebagai keseluruhan proses menjaga atau mencapai kondisi sehat yang menyeluruh secara fisik, mental, dan emosional. Wellness melibatkan keputusan secara sadar dalam diri individu.

Di sisi lain, definisi dari health berdasarkan KBBI.web.id adalah baik seluruh badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit).

Apa Saja sih Aspek-Aspek Wellness?

Ada berbagai macam model yang menggambarkan aspek apa saja yang termasuk dalam kategori wellness. Model berikut ini berjudul 6 Dimensions of Wellness Model yang dikembangkan oleh Co-Founder dari The National Wellness Institute, by Dr. Bill Hettler.

6DimensionsDiagram
6 Dimensions of Wellness Model – National Wellness Institute (nationalwellness.org)
  1. Occupational

    Dalam mencapai occupational wellness, salah satu cara yang dapat Anda lakukan adalah seperti memilih karir yang sejalan dengan minat dan nilai-nilai yang secara pribadi Anda yakini dibandingkan memilih karir yang tidak memberikan reward kepada Anda dari berbagai segi. Anda juga dapat mencapainya dengan aktif mengembangkan dan mengasah kemampuan yang Anda miliki.

  2. Physical

    Physical wellness dapat dicapai dengan cara melakukan aktivitas fisik secara rutin untuk menjaga daya tahan tubuh. Selain itu, berkaitan dengan healthy diet, Anda juga bisa mencapai physical wellness dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang baik bagi kesehatan Anda, setidaknya 80% dari total keseluruhan pangan yang Anda konsumsi sehari-harinya.

  3. Social

    Hiduplah dalam harmoni dengan sesama dan lingkungan dan sebaiknya jangan terjun ke dalam konflik dengan keduanya jika Anda ingin mencapai social wellness. Jangan lupa juga untuk berkontribusi dalam kegiatan komunitas sekitar yang bersifat positif.

  4. Intelectual

    Ayo hilangkan kebiasaan berdiam diri dan jadilah produktif. Akan lebih baik apabila kita sebagai manusia menantang diri sendiri untuk terus menambah ilmu dan mengasah kemampuan yang sudah dimiliki. Hal ini lebih baik daripada kita berpuas diri akan apa yang sudah dimiliki. Intelectual wellness juga berkaitan dengan bagaimana Anda mengidentifikasi masalah dan memilih jalan terbaik sebagai penyelesaiannya.

  5. Spiritual

    Aspek atau dimensi yang satu ini dapat tercapai apabila Anda membuka mata dan pikiran akan hidup yang Anda jalani. Jadilah terbuka dan milikilah toleransi terhadap pemikiran dan hal-hal yang menjadi kepercayaan orang lain. Akan tetapi, bersikaplah secara konsisten dalam memegang nilai-nilai yang Anda percayai.

  6. Emotional

    Inti dari emotional wellness adalah sikap hidup yang positif dan optimis. Anda bisa mencapainya dengan peka terhadap kata hati Anda sendiri dan bersikap optimis dalam menjalani hidup.

Referensi:

http://nationalwellness.org

http://mind-and-body-connection.blogspot.co.id/2011/11/mambantu-meraih-wellness-untuk-anak.html

http://www.medicalnewstoday.com/articles/150999.php

Tidak Tidur Dengan Cukup dan Baik? Ikuti Tips-Tips Simpel Berikut Ini

Yang Harus dan Tidak Boleh Dilakukan

Hidup di kota Metropolitan seperti di Jakarta ini banyak sekali menimbulkan efek stress pada diri kita sendiri. Contoh saja, sulit tidur atau insomnia. Menurut ahli tidur Jacob Teitelbaum, medical director of the Fibromyalgia and Fatigue Centers, sebuah grup klinik negara, “banyak orang tidak memprioritaskan tidur di kehidupan mereka,” padahal tujuannya tidur itu bukan untuk tidur tapi untuk bangun dalam keadaan segar dan senang.

shutterstock_110850839-1
Credits: Shantisom.com

Tahukah Anda? Banyak loh efek negatif jika kita tidak tidur dengan cukup, apa saja?

  1. Berat Badan Naik

Kurang tidur bisa menyebabkan peningkatan resiko obesitas hingga 30% karena tanpa kita sadari itu mempengaruhi metabolism tubuh kita, menurut William kohler, MD, medical director of the Fibromyalgia and Fatigue Centers. Saat kekurangan tidur, hormon hawa nafsu makan di otak kita, yaitu leptin dan ghrelin meningkat membuat kita akan selalu merasa lapar.

Tidak hanya itu, karena kurang tidur itu memicu kelelahan hal itu menyebabkan kita ingin memakan makanan manis. Walaupun sedang diet, tanpa ada tidur yang cukup malah akan semakin meningkatkan dua hormon tadi dan tubuh akan secara langsung memaksakan otak agar kita makan terus menerus.

  1. Menyebabkan penyakit kardiovaskular

Dr. Teitelbaum mengatakan “Kurang tidur sangat kuat hubungannya dengan peningkatan resiko metabolisme tubuh,” dimana hal itu dapat meningkatkan resiko penyakit jantung, stroke, bahkan kanker dan diabetes tipe 2. Beliau mempelajari bahwa Insomnia adalah salah satu prediksi yang digunakan untuk mengetahui matinya jantung.

Pada tahun 2007 banyak sekali peneliti di Universitas Medikal Warwick menemukan jika orang mengurangi waktu tidurnya dari 7-5 jam per malam, mereka telah meningkatkan resiko kematian hingga dua kali. Jadi tidur 7 jam per malam itu merupakan waktu yang optimal.

  1. Meningkatkan peradangan dan mengurangi imun tubuh

Jika tubuh kalian terluka, iritasi atau infeksi, peradangan merupakan bagaimana tubuh memberikan respon terhadap kurang tidur. Pada tahun 2010 Universitas Emory menemukan bahwa orang yang tidak tidur dengan cukup (kurang dari 6 jam setiap malam) atau kualitas tidurnya tidak bagus memiliki resiko yang lebih tinggi terkena gejala peradangan.

Salah satu peradangan tersebut disebut C-reactive protein (CRP) yang meningkat hingga 25% dimana hal itu juga menyebabkan penyakit jantung, kanker dan diabetes.

  1. Mempengaruhi daya ingat

“Hasil dari kurang tidur penurunan short-term memory,” kata Donna Arand, PhD, clinical director of the Kettering Sleep Disorders Center in Dayton, OH. “Orang-orang yang kurang tidur memiliki area ingatan dan memori lebih kecil daripada orang yang tidurnya cukup, penelitian saya juga membuktikan tidak hanya mempengaruhi memori saja tetapi syaraf koordinasi, mood dan proses kognitif.”

Kurangnya tidur juga mempengaruhi kita dalam menerima, memproses dan mengambil informasi. Otak memproses informasi ketika sedang tidur saat koenksi dan kekuatan syaraf memori sedang meningkat.

  1. Meningkatkan resiko depresi

Menurut penelitian Jerome Siegel, kepala penelitian neurobiology di VA Greater Los Angeles Healthcare System dan professor psikiater di UCLA kekurangan tidur memiliki efek besar untuk mengalami depresi. Kenapa bisa seperti itu? Kurang tidur ternyata juga meningkatkan hormon-hormon yang menyebabkan kita cepat stres dan mempengaruhi cara kita dalam mengambil keputusan.

Jadi, mau tahu tips agar tidur kalian berkualitas?

  • Tidur yang cukup sesuai dengan kebutuhan badan kalian

Banyak ahli mengatakan tidur selama 7 jam adalah waktu yang optimal. Dr. Kuhlmann menyampaikan pendapatnya “seberapa lama tubuh kalian membutuhkan bangun merasakan istirahat dan segar itu adalah tidur yang cukup untuknya.”

  • Jangan minum kopi setelah makan siang

Walaupun jam tidur kalian masih beberapa jam kedepan, efek kafein dari kopi bekerja hingga 8 sampai 14 jam sebelum benar-benar menghilang.

  • Olahraga

Dr. Kohler merekomendasikan olahraga pada waktu yang tepat adalah kuncinya. “Olahraga 4 sampai 5 jam sebelum tidur akan membuat kita bisa lebih cepat dan tetap tidur. Tapi jika waktu olahraga terlalu dekat dengan waktu tidur, malah akan membuat kalian tetap terbangun.”

  • Jangan tidur siang atau menambah jam tidur saat libur, tidur pada jam yang sama setiap malamnya

Menurut Dr. Kuhlmann “Badan tidak bisa berfungsi dengan baik jika kita tidur di saat seharusnya kita melakukan sebuah kegiatan, hal itu dapat mengganggu fungsi badan yang seharusnya dan bisa membuat tubuh kita lebih cepat lelah.”

  • Matikan lampu, TV dan Komputer saat tidur

Alat elektronik di rumah dapat menyebabkan penyakit jika dinyalakan ketika tidur. Contoh saja penelitian terhadap 1,679 wanita pada tahun 2010 oleh Universitas Haifa memiliki resiko kanker payudara lebih tinggi akibat menyalakan lampu ketika sedang tidur dan 40% dari mereka terkena kanker payudara.

  • Lakukan rutinitasi tidur dengan santai

Rutinitas ini dilakukan sebelum tidur, yaitu dengan cara menelentangkan tubuh di atas kasur lalu mengambil nafas dan mengeluarkannya secara perlahan untuk membantu relaksasi tubuh dan pikiran sebelum tidur. Agar tubuh dan pikiran dapat mengembalikan tenaganya di saat sedang tidur, menurut Vivie salah satu instruktur pilates dan ahli tubuh di Indonesia.

Referensi:

Pilates Style Magazine